Seperti Rintik Air

Cerita ini aku awali dari kota solo, selepas isyak aku menuju ke stasiun solo balapan dengan menggunakan ojek online, tiba jam 19.00. pertama kali aku naik kereta jauh sendirian, walaupun sudah gede, namun ada rasa khawatir dalam diriku. Hampir saja aku ditinggal kereta yang akan aku tumpangi karena kelamaan men scan barcode kartu yang sudah dipesankan. Alhamdulillah akhirnya naik kereta juga dengan nafas ngos ngosan, ya kalau tidak lari aku akan di tinggal kereta. Kereta yang kunaiki nantinya akan berhenti di stasiun kiaracondong bandung dan akan menempuh perjalanan kurang lebih 9 jam. Di kereta ku duduk berdua dengan seoarang ibu ibu dia juga mau kebandung tapi beda turunnya. Ibu : mau kemana mas? Aku : mau kebandung bu, la ibu mau kemana? Ibu : ke bandung juga mas. Aku : asli bandung ya bu? Ibu : nggak mas, aku asli solo mau kebandung. Aku : oalah, iya bu. Sialnya jaringan data yang kupakai tidak stabil, aku pun bingung mau ngapain karena aku sulit untuk tidur ...

Setiap manusia adalah tali, saling bersambung 

Kenapa rindu datang diujung senja? Kemaren rindu ada setiap aku tak bertemu Kini rindu itu terhimpit diujung senjaMU Elok senyumu Terang .... garis senyumu binar matamu Aku rindu ......

serta ku setia ucapku lirih melirih disamping mu hendak harus bagaimana yang harus kutunjukan seketika aku mati rasa dalam hati yang layu bergetar melihat getir lakumu yang menyeret relung hatiku kedalam keterpihakan kegelisahan

Kala itu .... Angin menepis mata untuk tidak pergi sebentar saja saat bergantinya warna langit sengaja aku  memanjakan pandanganku ke lain warna untuk merasakan-Nya  

Tak berirama gerak bibir mulai gemetar kata kata mulai tak jelas di ucap aku mencoba mendengar tapi hanya mulut yang menganga tanpa suara #katasenja